Sabtu, 27 Desember 2014

JURAGAN DODI YANG BERHORMAT

karya: pirmansah

Hari itu tampak seorang pegawai sekolah swasta yang baru saja naik daundan mendapatkan izin beroprasi oleh pemerintah dinas P&K kabupatren setempat. Sebut saja 'Puloh' nama panggilannya. Puloh yang dimandati pekerjaan disekolah tersebut sebagai staf Tata  Usaha bagian kebesihan sekolah mulanya. Yang diberakan langsung anugrahnya oleh Kepala Tata Usaha sekolah Menengah Kejuruan tersebut. Puloh dengan senang mulai dibekerjakan langsung oleh Kepala dan langsung diketahuikan kepada Kepala Ketua Yayasan 'Asih Nukuring' dengan tidak sungkannya beliau memberikan 'SK' pengangkatan Puloh sebagai staf TU disekolah beliau. Tidak tanggungnya lagi keberuntungan Puloh terhitung telah bekerja satu  tahun meski sesungguhnya baru berjalan kerja beberapa bulan saja. Meski demikian Puloh kerap sekali di celanya oleh sang Ketua Yayasan Asih Nukuring karena alasan seringnya bolos kerja. Padahal sebelumnya sudah di beritahukan secara lisani bahwa Puloh tengah berkuliah sambil bekerja. bahkan suatu hari hampir saja dikeluarkannya dari pekerjaannya hanya gara-gara tidak bersalaman pada sang Juragan Dodi ketua yayasan saat Puloh hendak berangkat kuliah setelah membereskannya pekerjaan pagi-pagi buta.
  "alhamdulilah bray aku gajihan juga" kanya kepadaku dengan dibeberkannya uang lima puluh ribuan yang terhitung tiga lembar. " berapa gajih kau Pul?" tanya kupenasaran. "lima ratus ribu" jawabnya " itu kok cuma seratus lima puluh" tanyaku lagi. " oh itu, tadi kena potongan arisan dan satu lagi gak tahu apa" jawab Puloh nampak polos. "oh gitu ".
 "trus itu uang kau mau di pake membayar apa?" tanyaku " ini aku mau beli hp BB, laptop, bayar SPP kuliah" jelas puloh "emang cukup?" tanyaku. "ngga sih, tapi tadinya aku ingin dapat arisan pertama tapi yah aku tidak didengar" jawab Puloh ujung-ujungnya curhat. "apa lagi aku banya hutang kewarung Ceu Atin langganan mutangku, ah pusing aku" curhat Puloh. "ya yang sabar aja Pul, kau masih untung punya gaji, coba yang lain ngga di gaji". jawabku pura-pura tegar.
  Suatu hari Pak Juragan Dodi sebagai Ketua Yayasan yang berhormat tiba-tiba menunjuk Puloh sebagai peng-tik Buku Kas Umum (BKU) Yayasan. terdengar ganas "Puloh kamu kerjakan ini rekapan mulai bulan kemarin dan seterusnya lalu kamu setorlan ke Bapak setiap tanggal satu" kata   beliu. "bisa tidak?" tegas beliau. " insya Allah Pak" jawab Puloh gugup. " jangan insya Allah, kalau tidak bisa lebih baik keluar saja kerjanya!" tekan juragan Dodi pada Puloh yang nampak ditekan walau itu bukan keahliannya dari dulu. Pulohpun memaksakan menuruti perintah juragan Dodi. Kadang aku seperti kasian dengan Puloh, tapi alu juga sadar bahwa aku juga bawahan dari juragan Dodi, yang hanya bisa menyampaikan pesan-pesan dari Juragan Dodi. KAdang aku juga kasian dengan Puloh, dia diangkat sebagai staf Tata Usaha sekolah tapi kadang dipekerjakan sebagai OB rumah pribadi Juragan Dodi dalam jam kerjanya.
  Aku terkadang bingung harus memilih siapa, intruksi yayasan begini intruksi sekolah begitu. Dengan demikian aku selalu jadi penengah, walau siapa saja yang tidak menuruti perintahku maka akan aku berhentikan. "aku juga bisa memberhentikan bawahanku, aku ini sebagai ketua kurikulum sekolah yang kedudukannya setara dengan Kepala Sekolah" sombongku suatu hari kepada Puloh diruang kerja.
  "Puloh nanti siang harus sudah beres" kata juragan dengan gagahnya yang masih menggunakan seragam dinas kabupatennya. Puloh pun sebisanya tergesa-gesa mengerjaka tugasnya itu, dan kemudian seselesainya mengetik, Puloh berkata kepada Ibu Rumi selaku bendahara bayangan sekolah "bu, coba samakan hasil kerjaku dengan yang ada dibuku ibu" kata Puloh dan disaksikan oleh bu Rumi dan Aku". setelah bu Rumi memeriksanya denganku lantas aku berkata pada bu Rumi "wah ini kok jadi seratus ribu?" " oh iya yah" kata Bu Rumi kaget. Bu Rumi pun langsung menegur Puloh "Pak Puloh kok ini jadi seratus ribu padahal ini dibuku saya yang benarnya sepuluh ribu" dengan nada tingginya dan menunjuk-nunjuk hasil kerja Puloh, Puloh pun kelihatan berdiam saja dengan menahan amarahnya yang memuncak, dan aku dengan bu Rumi tetap penasaran dan menyalahkan pekerjaan Puloh. Tiba-tyiba Puloh pun amarahnya tidak terbendung lagi dan menyolotku dan bu Rumi " ya sudahlah itu kesalahan saya nanti perbaiki lagi" melihat kondisi itu memanas antara bu Rumi dan Puloh aku langsung keluar dan memanggil mantan bendahara umum yang baru saja memundurkan diri.
  Setelah beberapa lama aku dan bu Rumi meninggalkan Puloh yang sedang emosi, dengan sengaja aku menyuruh bu Prita menenangkan Puloh, meski terdengar masih memanas terus-menerus hingga jam pulang tiba. Aku hanya bisa berdiam diri dan berkata "ungkapkan dengan kata-kata jangan dengan emosi". Puloh nampak cebrut dan segera pulang.
  Tiga hari berlalu persetruan Puloh dengan bu Rumi semakin membengkak, keduanya tidak ada yang mau mengalah, kondisi diruangan kantor pun mendadak sepi dari biasanya canda-tawa memenuhio hari-hari aktivitas kantor, namun kali ini dian dan nampak saling cemberut. Atas ketidak kondusipan itu pun aku berinisiatif untuk memanggil pegawai dan tenaga kependidikan dengan seizin ketua yayasan 'Asih Nukuring' untuk menanyakan kesiapan dan kekondusipan kerja dan mau memperbaiki masalah masing-masing yang timbul disekolah.
  Kemudian giliran Puloh yang aku tanya "Puloh, ini yang berat untukku pertimbangkan adalah anda" ujarku. "anda diberhentikan oleh Bapak ketua yayasan" sambungku agak formal dan pura-pura kasian dengan Puloh. Puloh kelihatannya memang menghawatirkan, tapi ke-tidak-menurutannya pada-ku dan telah melawan keras peraturan pribadi yayasan sehingga aku secara lemah-lembut harus mengeluarkannya. "tapi aku punya banyak hutang pak yang harus aku lunasi, mohon jangan berhentikan aku" kata Puloh "aku janji akan ku perbaiki kekurangan dan kesalahan kerjaku" sambung Ppuloh nam[ak serius. Tapi ini sudah     keputusanku dan ketua yayasan untuk mengeluarkan Puloh tanpa alasan. Karena ketua yayasan yang berhormat yang mampu menarik-memecat pegawai dengan semena-mena. Padahal aku tahu kerja Puloh lebih berat dan tidak seimbang dengan gajinya dan setiap bulan aku potong.
  "keputusan kerja lagi atau tidak anda nanti aku smskan" kataku ke Puloh "siap Pak" jawab puloh meski sebenarnya ini sudah deal Puloh dikeluarkan, tapi ini sebagai permainanku untuk tidak menyakitkan perasaan Puloh.
  Kini Puloh dihadapkan dengan rintangan besar, biaya kuliahnya menunggak, hutang kewarung, banyak tugas menumpuk dan dia dalam keadaan menganggur tiap hari. Untuk makan pun dia menambah hutang terus kewarung langganannya. Kejadian ini tidak ada yang peduli dari pihak pekerjaannya, meski ditempat bekerjanya itu semua dalah  orang-orang terdidik, bukan hanya SMP tapi melainkan serjana. Namun nilai sosialnya Nol besar. Pulohpun tetap tegar dan terus berusaha berjuang. selamat berjuang Puloh.


#pirman

Selasa, 18 November 2014

Cerpen percintaan

Judul : Dalam Lamunanku


    Jam 11 : 30 tepat dengan waktu istirahat, seperti kebanyakan mahasiswa akupun ngabring bergegas keluar ruang perkualiahan guna menuju warteg favoriteyang harganya ekonomis dan bersahabat dengan isi kantongku.

Sabtu, 15 November 2014

makalah metode pembelajaran




TEMA YANG AKAN DIBAHAS

1.      Materi                                                  : Bahasa Indonesia
Jenjang                                                : SMA
2.      Metode                                                : Role Playing (Bermain Peran)
3.      Pendekatan                                         : Proyek
4.      Langkah-langkah pembelajaran          :

1
Sebelum membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, guru menugasi siswa untuk
menjawab pertanyaan secara lisan Tugas 1 sebagai kegiatan pramembaca.
2
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, Tugas 2.
3
Guru menugasi siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan yang berkaitan dengan teks anekdot “KUHP dalam Anekdot”.
4
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot” dan menjawab pertanyaan secara lisan.
5
Guru menjelaskan struktur teks anekdot: abstraksi orientasi krisis reaksi koda dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru menanyakan reaksi siswa terhadap “plesetan” dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru wajib memberikan penegasan untuk bersikap positif akan perbedaan reaksi terhadap masalah plesetan tersebut.
6
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “Anekdot Hukum Peradilan”.
7
Guru menugasi siswa untuk mengidentifikasi partisipan dalam teks “Anekdot Hukum Peradilan”. Guru berdiskusi tentang partisipan dengan siswa.
8
Guru wajib menegaskan larangan mencuri dan larangan melakukan tindakan
kejahatan dalam kasus lainnya.
9
Guru menugasi siswa untuk membuat dialog berdasarkan teks dialog “Anekdot Hukum Peradilan” yang sudah diberi permulaan pada Tugas 3.









BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi paling efektif. Kami memilih bahasa yang komunaktif, sopan, dan jelas guna untuk mempermudah dalam memahami teks anekdot ini, walaupun dalam penyampaian lucu maupun kritikannya tidak secara frontal.

Anekdot merupakan cerita lucu yang mengandung sebuah kritik dan atau sindiran  terhadap orang terkenal yang melakukan suatu penyimpangan yang tidak biasa. Penyajian teks anekdot diharuskan untuk menyertakan sebuah argumen atau alasan yang kuat untuk memperkuat kritikan atau sindiran tersebut.

Kami memilih tema ini di karenakan  banyaknya penyimpangan di negara kita. Pemilihan tema ini bukti peduli terhadap kondisi politik indonesia saat ini.

1.2.Tujuan:
1.      Memaparkan teori tentang metode
2.      Memaparkan isi silabus.
3.      Mendeskripsikan pemilihan media pembelajaran
4.      Memaparkan langkah-langkah pembelajaran.












BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Teori tentang metode
Pembelajaran dengan role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan itu dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Metode ini banyak melibatkan siswa dan membuat siswa senang belajar, serta mempunyai pada tahapnilai tambah, yaitu:
a.       dapat menjamin partisipasi seluruh siswa dan member kesempatan yang sama untuk menunjukan kemampuannya dalam bekerjasama hingga berhasil.
b.      permainan merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa (Prasetyo, 2001:72)

Pembelajaran dengan role playing merupakan suatu aktivitas yang dramatik, biasanya ditampilkan oleh sekelompok kecil siswa, bertujuan mengeksploitasi beberapa masalah yang ditemukan untuk melengkapi partisipasi dan pengamat dengan pengalaman belajar yang nantinya dapat meningkatkan pemahaman (Prasetyo, 2001:74).

Pembelajaran dengan role playing ada tujuh tahap yaitu pemilihan masalah, pemilihan peran, menyusun tahap-tahap bermain peran, meyiapkan pengamat, tahap pemeranan, diskusi dan evaluasi serta pengambilan keputusan. (Mulyasa, 2005:43).

Pada tahap pemilihan masalah guru mengemukakan masalah yang diangkat dari kehidupan peserta didik agar mereka dapat merasakan masalah itu dan terdorong untuk mencari penyelesaiannya.

2.2 silabus
2.3  Pemilihan media pembelajaran
Media Pembelajaran yang digunakan adalah





























1.      Rancangan langkah-langkah pembelajaran
1
Sebelum membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, guru menugasi siswa untuk
menjawab pertanyaan secara lisan Tugas 1 sebagai kegiatan pramembaca.
2
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, Tugas 2.
3
Guru menugasi siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan yang berkaitan dengan teks anekdot “KUHP dalam Anekdot”.
4
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot” dan menjawab pertanyaan secara lisan.
5
Guru menjelaskan struktur teks anekdot: abstraksi orientasi krisis reaksi koda dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru menanyakan reaksi siswa terhadap “plesetan” dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru wajib memberikan penegasan untuk bersikap positif akan perbedaan reaksi terhadap masalah plesetan tersebut.
6
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “Anekdot Hukum Peradilan”.
7
Guru menugasi siswa untuk mengidentifikasi partisipan dalam teks “Anekdot Hukum Peradilan”. Guru berdiskusi tentang partisipan dengan siswa.
8
Guru wajib menegaskan larangan mencuri dan larangan melakukan tindakan
kejahatan dalam kasus lainnya.
9
Guru menugasi siswa untuk membuat dialog berdasarkan teks dialog “Anekdot Hukum Peradilan” yang sudah diberi permulaan pada Tugas 3.














BAB III
PENUTUP

1.1.KESIMPULAN
1.      Metode role playing merupakan nama model pembelajaran bermain peran yang berkarakteristik dan berkaitan erat dengan salah satu karya sastra yaitu drama.
2.      Anekdot merupakan cerita lucu yang mengandung sebuah kritik dan atau sindiran  terhadap orang terkenal yang melakukan suatu penyimpangan yang tidak biasa. Penyajian teks anekdot diharuskan untuk menyertakan sebuah argumen atau alasan yang kuat untuk memperkuat kritikan atau sindiran tersebut.
3.      Dalam metode role playing siswa dilatih untuk menunjukkan bakat dan pemahamannya dalam bermain peran serta menunjukkan kerjasama antar kelompok hingga berhasil.
4.      Metode role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.

















DAFTAR PUSTAKA


http://sastradi.blogspot.com

Selasa, 11 November 2014

Pantun















By: Pirmansah




Pantun sederhana


toko batik jalan sumatera
anak beruang dipinggir jalan
nona cantik siapa yang punya
bolehkah abang berkenalan



kota malang kota kediri
dari merauke lantas bengkulu
nasib malang menimpa diri
diri kakek pejuang dulu


meja makan berhias bunga
burung kenari dekat lentera
pagi makan sore tiada
seolah negeri tiada sejahtera


rumah bilik dipinggir sawah
burung gagak dibawa nyonya
bukanlah adik tak bersekolah
uang menunggak bayar tak punya



suramadu pulau madura
dari jogja ke malayasia
carilah ilmu dikala muda
niscaya bagja kelak dewasa


bertamasya didanau toba
melewati sawah dipantai kuta
berpoya-poya dimasa muda
kelak susah dimasa tua


goreng pisang dimakan dua
pisang hiaju berdaun kaku
dikau sayang tiada dua
sayang dikauputuskan aku


hujang salju disiang hari
Usahlah kita memakai payung
Hati bingung tiada berseri
seperti langit berawan mendung


Naik bis kepasar baru
Keandir naiki taxi
Engkau gadis aku merindu
cepatlah hadir engakau disisi


pulau kapuk kota jakarta
kota ponti pulau sumatera
susah-susah menumpuk harta
kelak mati tiada terbawa



beli batik berwarna merah
bercorak bangau berwarna-warna
adik-adik tetap sekolah
kelak engkau amat berguna









by: sastraku 






Kosakata (Sunda-Indonesia)















Oleh: Pirmansah


 Definisi kosakata menurut ahli:
 Kosakata adalah daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan yang singkat dan praktis.(Kridalaksana dalam Tarigan 1994:446)

 Definisi kosakata menurut penulis
Kosakata adalah kumpulan kata-kata yang asing dengan disertai arti kata yang umum atau lumrah pada bahasa sehari-hari  ataupun dari bahasa lain kedalam bahasa kita sehari-hari atau sebaliknya.

Manfaat Kosakata:
  •  Bagi penulis atau pengarang untuk menunjang atau memperbanyak pembendaharaan kata untuk memilih kata-kata yang menarik pada karya tulisnya.
  •  Bagi pembicara: Kosakata bermanfaat untuk menunjang kelancaran berbicara dan kepasihan dalam melafalkan bahasa-bahasa yang belum umum atau asing di telinga pendengarnya.


Berikut ini ada beberapa kosakata yang sempat saya cutat dari bahasa Sunda ke Indonesia dengan bahasa Sunda campuran:

Aing         = Aku,saya,
Hanteu     = Tidak
Pisan        = Banget
Duka        = Kurang Tahu
Aya          = Ada
Saha         = Siapa
Anjeun      = Kamu
Mantog     = Balik (kasar)
Numawi    = Kira-kira
Bade         =Mau
Kumaha    =Bagaimana
Damang    =Sehat
Gelo         = Gila
Caludih     = Dekil
Jodok       = Babi
Buraong   = Berandal
Rajet        = Rusak
Maneh     = Kamu
Hayang    =Mau
Dahar      = Makan
Sesah      = Susah
Seu'eur    = Banyak
Reu'eus   = Bangga
Alim       = Gak Mau
Someah  = Santun
Lila         = Lama
Sakedap = Sebentar
Boga      = Punya
Komo     = Apalagi
Bger        = Kasmaran
Rajeun     = Kadang-kadang
Bari           = Sambil
Bari         = Basi
Rimbitan  = Berkeluarga
Ta'ak        = Menyerah
Kuno        = Klasik
Heubeul    = Sudah lama
Nyutat       = Nyatet sebagian
Ajen           = Wibawa
Anleh          = Lambat(Cianjur)
Halimpu      = Merdu
Luhung        = Dermawan
Tamba         = Obat
Juru Catur  = Jurubicara
Malire         = Memperhatikan
Narosea     = Mengurus
Bubuara     = Ngembara
Hare-hare   = Masing-masing
Jongjon       = Tidak terganggu
Salang         = Tali pikul dari tambang
Lebeng          = Lama tidak ada kabar
Wasta           = Nama
Calutak       = Tidak sopan
Calakan      = Pintar
Calangap     = Mengangap
Nenjo         = Melihat
Walon       = Menjawab
Walagri     = Sehat
Bendu       = Benci
Liren        = Berenti