Sabtu, 15 November 2014

makalah metode pembelajaran




TEMA YANG AKAN DIBAHAS

1.      Materi                                                  : Bahasa Indonesia
Jenjang                                                : SMA
2.      Metode                                                : Role Playing (Bermain Peran)
3.      Pendekatan                                         : Proyek
4.      Langkah-langkah pembelajaran          :

1
Sebelum membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, guru menugasi siswa untuk
menjawab pertanyaan secara lisan Tugas 1 sebagai kegiatan pramembaca.
2
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, Tugas 2.
3
Guru menugasi siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan yang berkaitan dengan teks anekdot “KUHP dalam Anekdot”.
4
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot” dan menjawab pertanyaan secara lisan.
5
Guru menjelaskan struktur teks anekdot: abstraksi orientasi krisis reaksi koda dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru menanyakan reaksi siswa terhadap “plesetan” dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru wajib memberikan penegasan untuk bersikap positif akan perbedaan reaksi terhadap masalah plesetan tersebut.
6
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “Anekdot Hukum Peradilan”.
7
Guru menugasi siswa untuk mengidentifikasi partisipan dalam teks “Anekdot Hukum Peradilan”. Guru berdiskusi tentang partisipan dengan siswa.
8
Guru wajib menegaskan larangan mencuri dan larangan melakukan tindakan
kejahatan dalam kasus lainnya.
9
Guru menugasi siswa untuk membuat dialog berdasarkan teks dialog “Anekdot Hukum Peradilan” yang sudah diberi permulaan pada Tugas 3.









BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi paling efektif. Kami memilih bahasa yang komunaktif, sopan, dan jelas guna untuk mempermudah dalam memahami teks anekdot ini, walaupun dalam penyampaian lucu maupun kritikannya tidak secara frontal.

Anekdot merupakan cerita lucu yang mengandung sebuah kritik dan atau sindiran  terhadap orang terkenal yang melakukan suatu penyimpangan yang tidak biasa. Penyajian teks anekdot diharuskan untuk menyertakan sebuah argumen atau alasan yang kuat untuk memperkuat kritikan atau sindiran tersebut.

Kami memilih tema ini di karenakan  banyaknya penyimpangan di negara kita. Pemilihan tema ini bukti peduli terhadap kondisi politik indonesia saat ini.

1.2.Tujuan:
1.      Memaparkan teori tentang metode
2.      Memaparkan isi silabus.
3.      Mendeskripsikan pemilihan media pembelajaran
4.      Memaparkan langkah-langkah pembelajaran.












BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Teori tentang metode
Pembelajaran dengan role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan itu dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Metode ini banyak melibatkan siswa dan membuat siswa senang belajar, serta mempunyai pada tahapnilai tambah, yaitu:
a.       dapat menjamin partisipasi seluruh siswa dan member kesempatan yang sama untuk menunjukan kemampuannya dalam bekerjasama hingga berhasil.
b.      permainan merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa (Prasetyo, 2001:72)

Pembelajaran dengan role playing merupakan suatu aktivitas yang dramatik, biasanya ditampilkan oleh sekelompok kecil siswa, bertujuan mengeksploitasi beberapa masalah yang ditemukan untuk melengkapi partisipasi dan pengamat dengan pengalaman belajar yang nantinya dapat meningkatkan pemahaman (Prasetyo, 2001:74).

Pembelajaran dengan role playing ada tujuh tahap yaitu pemilihan masalah, pemilihan peran, menyusun tahap-tahap bermain peran, meyiapkan pengamat, tahap pemeranan, diskusi dan evaluasi serta pengambilan keputusan. (Mulyasa, 2005:43).

Pada tahap pemilihan masalah guru mengemukakan masalah yang diangkat dari kehidupan peserta didik agar mereka dapat merasakan masalah itu dan terdorong untuk mencari penyelesaiannya.

2.2 silabus
2.3  Pemilihan media pembelajaran
Media Pembelajaran yang digunakan adalah





























1.      Rancangan langkah-langkah pembelajaran
1
Sebelum membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, guru menugasi siswa untuk
menjawab pertanyaan secara lisan Tugas 1 sebagai kegiatan pramembaca.
2
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, Tugas 2.
3
Guru menugasi siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan yang berkaitan dengan teks anekdot “KUHP dalam Anekdot”.
4
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot” dan menjawab pertanyaan secara lisan.
5
Guru menjelaskan struktur teks anekdot: abstraksi orientasi krisis reaksi koda dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru menanyakan reaksi siswa terhadap “plesetan” dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru wajib memberikan penegasan untuk bersikap positif akan perbedaan reaksi terhadap masalah plesetan tersebut.
6
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “Anekdot Hukum Peradilan”.
7
Guru menugasi siswa untuk mengidentifikasi partisipan dalam teks “Anekdot Hukum Peradilan”. Guru berdiskusi tentang partisipan dengan siswa.
8
Guru wajib menegaskan larangan mencuri dan larangan melakukan tindakan
kejahatan dalam kasus lainnya.
9
Guru menugasi siswa untuk membuat dialog berdasarkan teks dialog “Anekdot Hukum Peradilan” yang sudah diberi permulaan pada Tugas 3.














BAB III
PENUTUP

1.1.KESIMPULAN
1.      Metode role playing merupakan nama model pembelajaran bermain peran yang berkarakteristik dan berkaitan erat dengan salah satu karya sastra yaitu drama.
2.      Anekdot merupakan cerita lucu yang mengandung sebuah kritik dan atau sindiran  terhadap orang terkenal yang melakukan suatu penyimpangan yang tidak biasa. Penyajian teks anekdot diharuskan untuk menyertakan sebuah argumen atau alasan yang kuat untuk memperkuat kritikan atau sindiran tersebut.
3.      Dalam metode role playing siswa dilatih untuk menunjukkan bakat dan pemahamannya dalam bermain peran serta menunjukkan kerjasama antar kelompok hingga berhasil.
4.      Metode role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.

















DAFTAR PUSTAKA


http://sastradi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar